Trump sejak lama mempertanyakan kebijakan menahan pasukan di luar negeri dan menggambarkan perang di Afghanistan -yang diluncurkan setelah serangan 11 September 2001- sebagai penghabisan darah dan harta.
Namun, tahun lalu, Trump tiba-tiba membatalkan pertemuan puncak di lokasi kepresidenan di Camp David dengan Taliban, lantaran serangan yang menewaskan seorang Amerika.
Dia kemudian mengizinkan perunding veteran AS, Zalmay Khalilzad, untuk melanjutkan perundingan, yang berlangsung berbulan-bulan di Qatar.
Di bawah rancangan kesepakatan, AS akan menarik pasukan, dan Taliban berjanji tidak membiarkan ekstremis menggunakan Afghanistan sebagai pangkalan; serta membuka pembicaraan dengan pemerintah yang diakui secara internasional di Kabul.