Bolton, sebaliknya, adalah sosok yang sangat kontroversial di Washington. Nalurinya untuk kebijakan luar negeri yang agresif dan intervensionis bertentangan dengan sikap Trump yang lebih terisolasi.
"Bolton tidak bergaul dengan orang-orang di pemerintahan yang saya anggap sangat penting, dan tidak sejalan dengan apa yang kami lakukan," kata Trump, seperti dilaporkan AFP, Kamis (19/9/2019).
O'Brien, yang akan menjadi penasihat keamanan nasional keempat dalam masa jabatan pertama Trump yang penuh gejolak, tampaknya tidak memiliki masalah itu.
"Saya pikir kita memiliki chemistry yang sangat baik bersama-sama," ujar Trump.
Penujukkan O'Brien ini tepat saat Trump mendapat tekanan dari beberapa pihak di AS untuk berperang dengan Iran sebagai balasan atas serangan terhadap fasilitas minyak di Arab Saudi akhir pekan lalu yang dituduhkan kepada Teheran.
Beberapa saat sebelum menunjuk O'Brien sebagai penasihat barunya, Trump mengumumkan sedang memerintahkan "secara substansial" peningkatan sanksi terhadap Iran, yang sudah melunak di bawah tekanan ekonomi AS.