SINGAPURA, iNews.id – Bandara Ngurah Rai memperpanjang larangan terbang sampai 29 November 2017 terkait letusan Gunung Agung. Tak hanya domestik, penerbangan internasional juga terganggu dengan penghentian aktivitas penerbangan ini.
Di Bandara Changi Singapura, para calon penumpang yang umumnya wisatawan ada yang terpaksa mengalihkan tujuan liburan mereka ke negara lain, seperti Thailand, karena keterbatasan waktu libur.
Tapi banyak juga yang memilih menunggu sampai kondisi normal. Di antara mereka ada turis Rusia yang nekat akan menggunakan cara apa pun agar bisa sampai ke Bali. Pasalnya, pakaian dan tasnya masih berada di hotel di Bali.
Aleksandr Bozhko sudah memesan tiket untuk penerbangan Senin 27 November 2017 malam ke Bali bersama kekasihnya, tapi penerbangannya dibatalkan. Dia dan kekasihnya di Singapura untuk sekadar berjalan-jalan mencari suasana baru. Tujuan utama mereka adalah Bali.
"Kami ditawari dua pilihan, bisa pergi ke Bali dengan penerbangan besok (hari ini) pada pukul 10.00 (waktu Singapura) atau ke Jakarta jam 7 malam harinya, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan kereta," kata Bozhko, seperti dikutip dari Channel News Asia, seraya menambahkan itu pun kalau penerbangan pada 28 November sudah normal.
Tekadnya dan sang kekasih sudah bulat untuk pergi ke Bali secepat mungkin karena waktu libur mereka akan habis. Sejak awal berangkat dari Rusia tujuan utama mereka adalah Bali, bukan Singapura.
"Kami tidak tahu jika penerbangan ke Bali besok sudah dapat berangkat dan kami juga belum tahu seberapa lama perjalanan menggunakan kereta," tambahnya.
Bozhko menilai, terbang ke Jakarta merupakan pilihan paling baik untuk bisa mengantarkannya ke Bali. "Kami harus berangkat ke Bali. Semua pakaian dan tas kami masih di hotel di Bali, kami harus mengambilnya sebelum pulang ke Rusia," kata dia.
"Jika perlu saya akan berenang dari Jakarta ke Bali," cetusnya.
Beberapa maskai yang membatalkan penerbangan ke Bali adalah AirAsia, Jetstar, FlyScoot, dan Garuda Indonesia.
Ada beberapa pilihan yang diberikan maskapai, yakni diterbangkan ke bandara terdekat dengan Bali, seperti Surabaya atau Jakarta; menjadwal ulang kepergian ke tujuan yang sama atau berbeda di kemudian hari; dan pengembalian uang tiket.