ISTANBUL, iNews.id – Turki menilai tidak sepantasnya Amerika Serikat menekan Arab Saudi setelah kelompok negara produsen minyak OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi mereka, meski ada keberatan dari Washington DC.
“Kami melihat bahwa sebuah negara telah mengancam Arab Saudi, terutama baru-baru ini. Penindasan ini tidak benar,” kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam konferensi pers di Turki Selatan, Jumat (21/10/2022).
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa akan ada “konsekuensi” terhadap hubungan AS dengan Arab Saudi setelah OPEC+ mengumumkan akan memangkas target produksi minyaknya.
Menanggapi ancaman Biden itu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, keputusan OPEC+ murni karena masalah ekonomi. Kebijakan itu diambil dengan suara bulat oleh negara-negara anggota organisasi tersebut.
“Kami pikir tidak tepat bagi AS untuk menggunakannya sebagai elemen tekanan terhadap Arab Saudi atau negara lain dengan cara ini,” kata Cavusoglu.