Turki juga menetapkan hari berkabung nasional untuk Haniyeh pada Jumat ini. Bendera-bendera Turki pun dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri.
Turki memiliki rekam jejak menyensor media sosial dan situs web. Menurut organisasi nirlaba Freedom of Expression Association, ada ratusan ribu domain yang diblokir di negara itu sejak 2022. Turki dulu juga pernah memblokir platform berbagi video YouTube dari 2007 hingga 2010.
Sementara penyensoran konten-konten terkait Haniyeh dan Hamas oleh Meta, perusahaan yang membawahi Instagram, telah berlangsung sejak meletusnya perang di Gaza pada 7 Oktober lalu. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bahkan sudah berulang kali mengungkapkan kekesalannya lantaran beberapa postingannya yang memuat tentang Haniyeh dihapus secara sepihak begitu saja oleh Instagram.
Karenanya, tak sedikit kalangan menilai Instagram dan Meta bertindak tak ubahnya lembaga sensor zionis Israel.