Selama sidang pengadilan bulan lalu, dia muncul di ruangan tertutup sambil meneriakkan Allahuakbar. Dia mencoba untuk membacakan ayat-ayat dari Quran, kitab suci umat Islam, sebelum hakim memerintahkannya untuk tetap diam.
Serangan itu menandai kekerasan sektarian terbaru di Mesir. Ekstremis Islam telah berulang kali menargetkan orang Kristen dalam beberapa tahun tarakhir.
Pada September 2017, seorang terduga pendukung kelompok Negara Islam (ISIS) menikam hingga tewas seorang dokter Kristen berusia 82 tahun di Kairo. Dia dijatuhi hukuman mati pada tahun berikutnya.
Koptik Mesir merupakan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah. Jumlah jemaahnya sekitar 10 persen dari 103 juta penduduk negara itu. Mereka juga telah berulang kali mengeluhkan diskriminasi di tangan mayoritas Muslim.