Ukraina sudah lebih dari 2 tahun berperang melawan agresi militer besar-besaran Rusia sejak Februari 2022. Kedua belah pihak melakukan serangan rutin dengan jarak ratusan kilometer ke wilayah musuhnya dengan rudal dan drone.
Ukraina, yang tidak memiliki persenjataan rudal sebanyak Moskow, telah berfokus pada pembuatan drone jarak jauh untuk menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia.
Blogger Rusia, Fighterbomber mengatakan, jet tempur tersebut terkena pecahan peluru dan kerusakannya saat ini sedang dinilai untuk melihat apakah pesawat itu masih dapat diperbaiki. Dia mengatakan, jika pesawat itu dianggap tidak dapat diperbaiki lagi, maka ini akan menjadi kerugian militer pertama bagi Su-57.
Meskipun disebut-sebut sebagai pesawat tempur generasi kelima Rusia yang menyaingi pesawat tempur generasi kelima AS, Su-57 mengalami penundaan pengembangan dan kecelakaan pada 2019. Menurut pabrikannya, produksi massal pesawat tersebut dimulai pada 2022.
Pesawat itu masuk kategori jet tempur berat yang mampu menjalankan berbagai peran di medan perang.