JAKARTA, iNews.id - Ukraina mengerahkan rudal raksasa tipe S-200. Rudal seberat 8 ton ini diklaim bisa menjadi senjata mematikan yang dapat membahayakan keamanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan Ukraina menyerang infrastruktur di Taganrog dengan rudal S-200 yang diubah menjadi versi serang.
Hal itu didapat dari keterangan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Minggu (30/7/2023).
Salah satu rudal tersebut jatuh serta meledak di Taganrong, sekitar 48 km dari perbatasan Rusia dengan Ukraina.
Gubernur Oblast Rostov, Vasily Golubev, dalam saluran Telegram, mengatakan pusat ledakan terjadi di bangunan Museum Seni Taganrong. Akibat ledakan itu, dinding, atap, serta bangunan luar museum hancur.
Tak hanya itu, jendela serta balkon gedung apartemen berlantai tiga yang berdekatan juga mengalami kerusakan.
Buntut dari ledakan di Taganrog, sembilan orang harus dirawat di rumah sakit.
Melansir laman Eurasiantimes, ledakan tersebut menandai pertama kalinya Taganrog, yang diserang sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Sebelumnya, Ukraina meluncurkan rudal S-200 di Bryansk, Rusia, sekitar 110 mil dari perbatasan Ukraina.
Diketahui, Ukraina sudah lama menonaktifkan S-200. Namun, diyakini masih mempunyai persediaan setidaknya tiga hingga empat baterai yang terdiri atas sekitar 24 peluncur bahkan lebih.
Hal tersebut memungkinkan rudal S-200 kembali ke layanan operasional.