Sementara itu, ulama dari Inggris Qori Muhammad Asim mengingatkan, peran ulama untuk menyiapkan generasi muda muslim yang kini menghadapi tantangan perpindahan agama. Menurut Asim, yang juga pimpinan Imam Masjid Makkah, ada dua jenis tantangan yang dihadapi umat Islam di era globalisasi ini yakni tantangan yang berasal dari dalam dan dari luar.
"Secara internal tantangan itu muncul dari diri sendiri, apa yang terjadi saat ini adanya internet, sumber daya yang bersinggungan dengan ruang dan waktu, menambah bobot tantangan itu," katanya.
Dia mengatakan era digital adalah tantangan komprehensif yang belum mampu dihadapi umat Islam dengan pemikiran yang kompetitif. "Umat Islam belum disiapkan bagaimana menghadapinya," katanya.
Salah satu kunci menghadapi tantangan itu adalah konsep Islam Wasathiyah yang saat ini sedang dibahas oleh seluruh ulama dunia. Dia mengatakan ekstremisme yang terjadi adalah bentuk kekerasan yang bertentangan dengan Islam Wasathiyah yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW. Gerakan inilah yang menimbulkan terjadinya Islamofobia.
"Ekstremisme itu terjadi karena adanya pemikiran mayoritas dan minoritas, serta memandang secara sempit tentang syariat Islam," katanya.