Ulama kelahiran Afrika Selatan ini tidak asing dengan hal-hal kontroversi. Dia diselidiki oleh pasukan anti-teror Kanada setelah ucapannya pada 2004 yang menyebut orang Yahudi adalah saudara kera dan babi selama khotbah di Vancouver.
Dia juga mengkritik umat Islam yang ingin membangun jembatan antara dua komunitas agama. Kathrada mengatakan, kata-katanya kala itu diambil di luar konteks ketika dia berbicara tentang konflik Palestina-Israel.
Dia kemudian tinggal di Malysia selama beberapa tahun dan kembali ke Kanada pada 2016.