ABU DHABI, iNews.id - Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menegaskan komitmen Uni Emirat Arab (UEA) untuk mendukung pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya meskipun menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam keterangan yang disampaikan menteri luar negeri kepada warga Palestina yang tinggal di UEA, Sheikh Nahyan mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel merupakan bentuk kedaulatan negaranya, namun tetap mendukung perdamaian.
"Perdamaian adalah pilihan strategis, namun tidak dengan mengorbankan perjuangan Palestina," katanya, dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Arabiya.
Sebelumnya Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut kesepakatan normalisasi hubungan UEA dengan Israel seperti menusuk dari belakang. Dia menegaskan langkah tersebut merupakan bentuk pengkhianatan.
Abbas juga menyinggung soal penundaan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi hubungan UEA dengan negeri Yahudi itu.
"(UEA) Berupaya mengakali kami bahwa kesepakatan damai dengan Israel sebagai imbalan untuk menghentikan rencana aneksasi oleh Israel, tapi itu tidak benar," tuturnya.
Abbas mendesak semua negara Arab untuk tunduk pada Inisiatif Perdamaian Arab yang diluncurkan pada 2002, berisi negara Arab hanya dapat menormalisasi hubungan dengan Israel setelah isu Palestina terselesaikan.