"Universitas mengambil tindakan pencegahan segera untuk semakin memperkuat keamanan IT kami dan bekerja terus menerus untuk membangun tindakan pencegahan ini demi mengurangi risiko intrusi di masa depan."
Lembaga yang berbasis di Canberra ini didukung oleh pemerintah federal dan merupakan salah satu universitas penelitian terkemuka di Australia.
Universitas bergengsi itu dimulai sebagai lembaga penelitian setelah Perang Dunia II, namun kini menjadi pusat belajar bagi puluhan ribu mahasiswa setiap tahun, termasuk mantan perdana menteri, pejabat kabinet, dan pegawai negeri.
Ini merupakan kasus terbaru dari serangkaian peretasan yang menargetkan perusahaan Australia.
Awal tahun ini, parlemen Australia melaporkan bahwa jaringan komputernya dan beberapa partai politik telah di-hack. Pelanggaran itu diduga dilakukan "aktor negara maju" dengan para ahli, merujuk pada China.