ABU DHABI, iNews.id – Sedikitnya 40 negara telah melarang masuk pengunjung yang datang dari Inggris. Larangan itu diberlakukan pemerintah setempat karena kekhawatiran mereka akan penyebaran virus corona (Covid) varian baru di Inggris.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan, indikasi awal menunjukkan bahwa varian Covid-19 tersebut 70 persen lebih menular daripada varian lainnya.
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, ada tanda-tanda awal bahwa varian tersebut mungkin dapat menyebar lebih mudah di antara orang-orang. “Menurut informasi awal, varian tersebut juga dapat memengaruhi kinerja beberapa tes diagnostik (penyakit),” ungkap badan PBB itu, dikutip Alarabiyah, Senin (21/12/2020).
Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) mengumumkan, ada lebih dari 40 negara telah melarang kedatangan pengunjung dari Inggris berhubung dengan temuan varian Covid yang lebih menular tersebut. Di antaranya adalah Austria, Belgia, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Kroasia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Hong Kong, dan Hongaria.
Berikutnya, ada India, Irlandia, Israel, Italia, Yordania, Latvia, Lituania, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Polandia , Portugal, Romania, Rusia, Slovakia, Spanyol, Swedia, Swiss, Thailand, Tunisia, dan Turki.
Yunani memberlakukan karantina tujuh hari untuk semua pengunjung yang datang dari Inggris. Sementara Cile melarang masuk semua warga negara asing nonresiden yang telah berada di Inggris selama 14 hari terakhir.
Adapun Arab Saudi, Kuwait, dan Oman telah menutup perbatasan mereka sepenuhnya—sehingga tidak hanya pengunjung dari Inggris, tapi juga dari semua negara lain dilarang masuk.
Berikut perincian jenis atau bentuk larangan perjalanan dari Inggris yang diterapkan sejumlah negara:
Prancis: melarang semua lalu lintas penumpang dan kargo dari Inggris selama 48 jam, menjadi pembatasan terberat sejauh ini. Larangan tersebut akan berakhir pada tengah malam Selasa (22/12/2020) ini dan berlaku untuk penerbangan dan lalu lintas kereta api melalui terowongan bawah laut di Selat Inggris.
Belgia: juga melarang penerbangan dan lalu lintas kereta api melalui terowongan bawah laut dari Inggris, termasuk penumpang transit. Larangan berlaku selama 24 jam mulai Minggu (20/12/2020) tengah malam.