China dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kehadirannya dan menggelar rangkaian latihan militer di Laut China Selatan, pada saat negara-negara di Asia Tenggara berjuang melawan pandemi Covid-19.
China dan beberapa negara anggota ASEAN terlibat sengketa kepemilikan perairan Laut China Selatan selama bertahun-tahun. Pemerintah Amerika Serikat menuduh Beijing merundung negara-negara tetangganya itu.
Namun, Beijing balas menuding Washington dan sekutunya di Barat telah mengintervensi politik di kawasan serta membahayakan keamanan di Laut China Selatan karena AS mengirim kapal-kapal angkatan lautnya.
Vietnam pada Agustus 2020 mengatakan adanya sejumlah alat peluncur bom milik China di Kepulauan Paracel "telah mengancam perdamaian."
Hang pada Kamis (1/10/2020) mengatakan Vietnam meminta Chang menghormati kedaulatan negaranya dan tidak lagi menggelar latihan militer di perairan Kepulauan Paracel.
Selama hampir 20 tahun, penetapan COC di Laut China Selatan menjadi prioritas ASEAN dan China.
Tetapi, sejumlah ahli mempertanyakan komitmen China untuk menetapkan hasil perundingan itu. Para pengamat juga meragukan hasil perundingan nantinya dapat memiliki kekuatan hukum.