Sebelum dia bergabung bersama keluarga itu, pasangan Suea yang pertama memintanya mencari pasangan yang kedua dan selanjutnya yang kedua meminta pasangan yang ketiga.
"Istri pertama meminta istri kedua dan istri kedua meminta istri ketiga. Kami menghormati dan percaya pada pengobatan tradisional Thailand dan sangat percaya pada kata "empati" sebagai prinsip yang membuat hidup kita lebih baik."
"Kami belajar bahwa dalam Brahmana, wanita harus melamar pria, jadi kami bertiga berbicara bersama dan setuju untuk membayar mas kawin masing-masing 100.000 baht (jika digabungkan sekitar Rp126 juta)," katanya.
Ternyata, ketiga istri Suea yang hidup dalam pernikahan poligami itu itu tidak pernah bertengkar. Masing-masing memiliki tugas yang jelas dan saling mendukung.
Untuk diketahui, Thailand tidak mengakui pernikahan poligami. Namun, selama ini gaya hidup dengan istri lebih dari satu orang masih dipraktikkan oleh beberapa orang.