Pusat-pusat perlindungan bagi perempuan yang menyelamatkan diri dari kekerasan juga telah menjadi tujuan pelarian. Rumah-rumah aman bagi para aktivis hak dikatakan dalam kapasitas penuh.
"Kurangnya kejelasan posisi Taliban tentang hak-hak perempuan telah menimbulkan ketakutan yang luar biasa. Dan ketakutan ini dapat diraba di seluruh negeri," katanya.
Dia menambahkan, Taliban meninggalkan kenangan buruk bagi kaum perempuan Afghanistan saat masih memerintah di tahun 1990-an. Mereka dengan ketat membatasi hak-hak perempuan.
"Perempuan dan anak perempuan sangat ketakutan," tambahnya.
Setelah berhasil mengambil alih pemerintah Afghanistan beberapa pekan lalu, para pemimpin Taliban telah bersumpah untuk menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan syariah atau hukum Islam.