"Saya berharap perusahaan ini yang menginjak-injak martabat pekerjanya akan ditutup," kecam seorang pengguna media sosial.
"Bagaimana mereka bisa melepaskan martabat mereka demi uang?" tanya seorang pengguna media sosial lainnya.
Namun, media yang berbasis di Hong Kong itu tak merinci nama perusahaan yang terlibat.
Tindakan tak lazim perusahaan di China bukan sekali ini terjadi. Tahun lalu, sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan para pekerja yang berjejer ditampar di wajah mereka setelah berkinerja buruk.