Jam tangan Audemars Piguet itu merupakan hadiah dari kakak Ismail, Ibrahim, yang menjalankan bisnis di Dubai.
“Jam tangan itu sudah berada di keluarga saya sejak 2017. Kakak saya membelinya seharga 226.000 dirham. Sekarang ini hancur menjadi enam bagian. Saya juga harus menunggu di bandara hampir 8 jam karena ini," ujarnya.
Kini dia masih menunggu keputusan otoritas terkait pengganti jam tangannya. Ismail juga menyesalkan petugas menghancurkan jam tangan itu hanya demi mencari emas.
Sekalipun ada emas di dalam jam tangan, kata dia, besar dan beratnya tak akan sebanding dengan nilai arloji yang dihancurkan.
"Berapa banyak emas yang bisa saya selundupkan dalam jam tangan? Para pejabat harus memikirkan itu," katanya.
Kasus yang dialami Ismail menjadi viral di media sosial setelah seorang pekerja di Kozhikode membagikan video Ismail ke media sosial.