"Lepaskan dia, lepaskan saja," kata anak perempuan tersebut, seperti terdengar dalam video.
Namun Sonya tak mau melepaskan putranya, membuat anak perempuan tersebut semakin kesal. Dia lalu mengatakan bahwa ayahnya seorang polisi.
"Saya tidak peduli," kata Sonya, menjawab.
Rupanya kemarahan Jonel memuncak dan mengatakan kepada Sonya, "Apakah Anda ingin saya menghabisi Anda sekarang?"
Setelah itu tanpa basa-basi Jonel mengeluarkan pistol 9mm dan menembak kepala Sonya. Tak lama kemudian, Jonel menembak kepala Anthony.
Kejadian itu disaksikan oleh belasan tetangga, setidaknya dua orang merekamnya menggunakan kamera telepon seluler.
Sebelum melarikan diri, Jonel kembali menembak kepala Sonya yang sudah tergeletak di lantai.
Pembunuhan brutal ini memicu gelombang kemarahan kepada pemerintah, terutama Duterte. Dia menjadi sasaran karena dilambangkan sebagai sosok yang membuat polisi menjadi keras, mengacu pada kampanye perang terhadap kejahatan narkoba yang telah menewaskan setidaknya 8.000 orang tanpa melalui pengadilan.