MANILA, iNews.id - Dua anak di bawah umur yang merekam penembakan polisi terhadap ibu dan anaknya di Paniqui, Provinsi Tarlac, Filipina, kini dilindungi lembaga perlindungan saksi dan korban.
Kepala Kepolisian Nasional Filipina Debold Sinas mengatakan, kedua anak, berusia 12 dan 16 tahun, itu bersedia memberikan kesaksian sehingga akan mendapat jaminan keamanan.
Dia menambahkan, telepon seluler (ponsel) yang digunakan merekam kejadian itu sudah diserahkan ke unit kejahatan siber kepolisian nasional untuk diselidiki.
Pejabat pemerintah Paniqui, kata Sinas, juga sudah diminta memberikan bimbingan psikologis kepada dua anak mengingat penembakan sadis yang menewaskan dua korban terjadi di hadapan mereka.
Sementara itu, pelaku, Jonel Nuezca, menyatakan penyesalan atas tindakannya dan meminta bantuan bagi keluarganya.
Kepala Kepolisian Luzon Tengah Valeriano De Leon, dalam pernyataan melalui video yang diunggah di akun Facebook Kantor Kepolisian Wilayah 3, mengecam Jonel karena mencemarkan nama baik kepolisian nasional.