JAKARTA, iNews.id - Wabah influenza melonjak di Jepang. Rata-rata kasus tertinggi sejak April 1999 atau 25 tahun terakhir.
"Klinik ini kewalahan," kata salah satu kepala klinik di Tokyo, Ito Hiromichi dilansir dari NHK, Minggu (9/2/2025).
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mencatat jumlah kasus influenza mencapai 317.812 kasus berdasarkan laporan 5.000 layanan kesehatan sepanjang 23-29 Desember 2024. Jumlah ini tertinggi sejak April 1999.
Secara rata-rata, terdapat 64,39 kasus per layanan kesehatan. Jumlah ini melampaui angka sebelumnya yakni 57,09 pada Januari 2019 lalu.
Prefektur Oita menjadi wilayah dengan kasus terbanyak dengan rata-rata mencapai 104,84 kasus, diikuti Aichi 82,35 kasus, Osaka 67,53 kasus, dan Tokyo dengan 55,52 kasus.
Ketua Asosiasi Medis Prefektur Okayama, Matsuyama Masaharu mengatakan pusat pelayanan kesehatan mulai merasakan dampak jumlah pasien yang meroket. Jika situasi pasien yang dirawat memburuk, maka bisa berujung pada krisis.
Produsen obat generik, Sawai Pharmaceutical mengumumkan bakal menghentikan sementara disrtibusi obat anti-virus flu Oseltamivir karena kekurangan produksi.
Padahal berdasarkan data Kementerian Kesehatan Jepang, Oseltamivir menyumbang sekitar 25 persen dari seluruh pasokan obat anti-influenza di Negeri Sakura.