Waduh, Rusia Serang Ukraina Diduga Pakai Peralatan Militer dari Prancis

Anton Suhartono
Prancis dituduh melanggar pemberlakuan sanksi terhadap Rusia dengan mengirim senjata pascaembargo pada 2014 (Foto: Reuters)

Menurut laporan Disclose, Prancis memanfaatkan celah hukum yakni pemberlakuan embargo tidak berlaku surut. Artinya Prancis tetap melaksanakan kewajiban pengiriman senjata berdasarkan kontrak terdahulu, bukan yang dibuat kemudian.

Pemerintahan Hollande sempat membatalkan penjualan dua helikopter angkut Mistral ke Rusia pada 2015 akibat tekanan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Namun Prancis pada tahun-tahun berikutnya dituduh tetap mengirim persenjataan, sesuai kontrak yang ditandatangani sebelum embargo.

“Pemerintah Prancis sama sekali tidak meragukan potensi penggunaan dari mereka,” bunyi laporan Disclose, seraya menambahkan pengiriman senjata ke Rusia berlanjut hingga 2019. 

Pasokan persenjataan kepada Rusia melibatkan perusahaan pertahanan Prancis, Safran dan Thales. Pemerintah Prancis memiliki saham besar di dua perusahaan tersebut.

Disebutkan perangkat yang diekspor termasuk sistem navigasi canggih buatan Thales untuk 60 jet tempur Sukhoi Su-30, 55 kamera termal untuk tank Rusia, 800 kamera pencitraan termal Catherine XP dengan penglihatan malam untuk mengidentifikasi target manusia.

Selain itu produk Safran yang dikirim ke Rusia adalah kamera termal Matis untuk tank dan sistem pencitraan inframerah untuk helikopter serbu Ka-52.

Pakar militer mendeteksi penggunaan peralatan canggih Prancis pada jet tempur dan tank oleh Rusia saat pengeboman menuju Ibu Kota Kiev, Ukraina.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
5 jam lalu

Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu

Internasional
6 jam lalu

Trump Sebut Amerika Negara Nuklir Nomor 1, Rusia Nomor 2 dan China Ke-3

Internasional
7 jam lalu

Rusia Peringatkan Rencana Trump Uji Coba Nuklir Bisa Picu Perlombaan Senjata

Internasional
9 jam lalu

Putin Tak Perintahkan Uji Coba Senjata Nuklir, tapi...

Internasional
2 hari lalu

Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal