Pelecehan yang dialami Freeland adalah inisden terbaru dari serangkaian serangan verbal terhadap kaum perempuan dalam kehidupan publik di Kanada.
Sebelumnya, sekelompok wartawati di negara itu secara terbuka membagikan serangkaian email pribadi dan anonim yang mereka terima. Email itu berisi ancaman kekerasan dan serangan seksual yang ditargetkan, disertai ungkapan rasial dan bernuansa kebencian terhadap wanita (misoginis).