Sementara Trump, pada Rabu lalu menjadi presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi dua kali pemakzulan oleh DPR AS. Tak hanya menghadapi tuntutan dari para politisi Partai Demokrat, 10 rekannya dari Partai Republik di DPR juga ikut mendukung upaya pemakzulan Trump. Mereka menuduhnya menghasut pemberontakan dalam serangan pekan lalu.
Kendati demikian, Trump dan Pence berusaha untuk memulihkan keretakan mereka selama pertemuan di ruang kerja Oval Office di Gedung Putih, Senin kemarin. Para pejabat di istana keperesidenan AS itu mengatakan, mereka sangat kecewa dengan cara Trump memperlakukan Pence akhir-akhir ini.