WASHINGTON DC, iNews.id – Wakil Presiden AS, Mike Pence, menjadi pusat perhatian pada Konvensi Partai Republik di Fort McHenry, Baltimore, Maryland, Rabu (26/8/2020) waktu setempat. Dalam kesempatan itu, dia memperingatkan para pemilih di AS bahwa mereka tidak akan aman jika Joe Biden menjadi presiden.
“Kebenaran yang sulit adalah, Anda tidak akan aman berada di Amerikanya Joe Biden,” kata Pence seperti dikutip AFP, Kamis (27/8/2020) WIB.
Dalam pidatonya, politikus yang kini berusia 61 tahun itu berusaha mengangkat dan menyanjung Trump sebagai ahli ekonomi, pembela nilai-nilai konservatif, serta pendukung nilai-nilai kehidupan, penegakan hukum, dan hak-hak sipil.
Pidato Pence disampaikan di tengah gejolak baru ketegangan rasial di Amerika Serikat, saat protes menyebar atas penembakan polisi terhadap seorang pria Afrika-Amerika, Jacob Blake, yang ditembak di dibagian punggungnya di Kenosha, Wisconsin. Ini adalah insiden pembunuhan warga kulit hitam kedua oleh polisi yang memicu unjuk rasa di negeri Paman Sam.
Sebelumnya, pada 25 Mei lalu, lelaki kulit hitam bernama George Floyd tewas di tangan polisi kulit putih bernama Derek Chauvin di Minneapolis, Minnesota. Floyd meninggal dengan cara ditindih lehernya dengan lutut oleh Chauvin. Kematian pria itu kemudian memantik gelombang besar protes antirasial dan antipolisi di seluruh penjuru AS, bahkan berbagai belahan dunia lainnya.