Warga China Gunakan Aplikasi Pelacak demi Hindari Lingkungan yang Terpapar Virus Korona

Nathania Riris Michico
Seorang perempuan mengenakan masker pelindung untuk mencegah penyebaran virus korona saat melihat ponsel pintarnya di sebuah taman di Beijing. (PHOTO: AFP)

Kasus yang dikonfirmasi di Shenzhen naik dengan cepat menjadi 245 pada Senin (3/1/2020), menjadikan ibu kota teknologi itu yang paling parah terkena dampak dari kota-kota utama China -Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.

Shenzhen memiliki populasi besar pekerja imigran dari provinsi-provinsi tengah yang sangat terpengaruh.

"Kami ingin membubuhi keterangan informasi di peta agar publik dapat melihat dengan lebih baik bagaimana situs wabah didistribusikan secara lebih intuitif, dan juga mengingatkan semua orang untuk membuat perlindungan yang memadai," kata Co-founder dan CEO QuantUrban, Yuan Xiaohui.

QuantUrban juga mencakup sembilan kota lain di provinsi Guangdong, kata Yuan.

Relawan juga membantu tim agar peta itu selalu terbarui karena pemerintah mengeluarkan data setiap hari.

Yikuang juga mengandalkan sukarelawan untuk tetap meng-update lingkungan dengan kasus virus korona.

Editor : Nathania Riris Michico
Artikel Terkait
Internasional
5 hari lalu

Membaca Motif Bantuan China di Balik Jatuhnya Heli dan Jet Tempur AS di Laut China Selatan

Internasional
5 hari lalu

Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan, Ini Komentar Beijing

Nasional
6 hari lalu

China Dukung Proposal Indonesia soal Royalti Global di Lingkungan Digital

Nasional
6 hari lalu

Menkum Bertemu Perwakilan China-ASEAN, Galang Dukungan Inisiatif RI soal Royalti

Nasional
9 hari lalu

Pernyataan Lengkap China terkait Heboh Utang Proyek Whoosh

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal