Hasil ini juga menunjukkan anjloknya popularitas Partai Likud yang dipimpin Netanyahu. Polling mengungkap, jika pemilu digelar saat ini, Likud beserta partai sekutunya, Shas, Persatuan Taurat Yahudi, Otzma Yehudit, dan Agama Zionis, hanya bisa merebut 43 kursi parlemen Kneseet dari total 120 yang diperebutkan.
Angka itu jauh dibandingkan perolehan saat ini atau berdasarkan hasil pemilu terakhir pada 2022, yakni 64 kursi.
Berdasarkan polling, Likud hanya memperoleh 17 kursi, sementara Partai Persatuan Nasional 39 kursi.
Untuk bisa membentuk pemerintahan, setiap partai atau koalisi harus memenuhi minimal 61 kursi parlemen.
Gantz beberapa kali mengkritik Netanyahu dan koalisi pemerintah soal perang di Gaza. Dia menuduh Netanyahu tak memastikan kemampuan militer terlebih dulu sebelum memutuskan perang di Gaza.
Dia juga menuduh Netanyahu mengabaikan keberatan Amerika Serikat tentang pengeboman di Gaza.