Pamilu Turki 2023 berlangsung tiga bulan setelah gempa bumi yang menewaskan lebih dari 50.000 orang. Banyak provinsi yang terkena dampak telah menyatakan kemarahan atas lambatnya tanggapan awal pemerintah.
Namun dilansir dari Reuters, hanya ada sedikit bukti bahwa masalah tersebut telah mengubah cara orang dalam memilih.
Selain memilih presiden, warga juga akan memilih parlemen baru. Persaingan ketat diperkirakan akan terjadi antara Aliansi Rakyat yang terdiri atas Partai AK (AKP) yang berakar dari Islam konservatif Erdogan, MHP nasionalis dan lainnya dengan Aliansi Bangsa Kilicdaroglu yang dibentuk dari enam partai oposisi, termasuk Partai Rakyat Republik Sekuler (CHP) yang didirikan oleh pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Pemilih Kurdi, yang merupakan 15-20 persen pemilih, akan memainkan peran penting. Nation Alliance tidak mungkin mencapai mayoritas parlemen dengan sendirinya.
Partai Rakyat Demokratik (HDP) yang pro-Kurdi bukan bagian dari aliansi oposisi utama tetapi dengan keras menentang Erdogan setelah tindakan keras terhadap anggotanya dalam beberapa tahun terakhir. HDP telah menyatakan dukungannya untuk Kilicdaroglu dalam pemilihan presiden.