RSF mengungkapkan, sebelumnya ada berbagai kasus wartawan Pakistan di pengasingan yang tinggal di Eropa dilecehkan dan diancam atas pemberitaan mereka oleh pihak-pihak tertentu. Pada Februari lalu, blogger Ahmad Waqass Goraya diserang dan diancam di luar rumahnya di Rotterdam oleh dua orang pengguna Bahasa Urdu.
Berdasarkan informasi rahasia yang diperoleh RSF, Badan Intelijen Pakistan (ISI) memang menyimpan daftar wartawan yang diasingkan di luar negeri. Sementara, Hussain adalah jurnalis terkenal di Balochistan dan tulisan-tulisannya sebagian besar terfokus pada perdagangan narkoba, penghilangan paksa, dan pemberontakan di Balochistan.
Hussain awalnya meninggalkan Pakistan ke Oman dan kemudian pindah ke Swedia pada 2017, di mana menurut polisi dia menerima suaka pada 2019.
Juru bicara Kepolisian Swedia mengatakan kepada AFP, mereka masih menyelidiki kasus wartawan hilang itu berdasarkan beberapa teori. Namun, mereka tidak dapat memberikan komentar lebih detail karena penyelidikan masih berlangsung.