WHO: Hal Terburuk dari Pandemi Covid-19 Belum Terjadi

Arif Budiwinarto
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (foto: AFP)

BRUSSELS, iNews.id - Pandemi Covid-19 bukan hanya menyebabkan kematian lebih dari 500 ribu jiwa di seluruh dunia, tetapi juga berdampak pada banyak hal. Melihat fakta saat ini, hal terburuk dari penyebaran virus tersebut masih belum terjadi.

Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian menetapkan status pandemi pada Januari 2020 setelah kasus virus tersebut bermunculan secara simultan di banyak negara.

Kini setelah enam bulan, pandemi Covid-19 telah melanda lebih dari 180 negara di seluruh dunia. Berdasarkan data per hari Senin (29/6/2020) kemarin tercatat 10,2 juta orang terinfeksi serta 500 ribu orang meninggal dunia.

Pandemi Covid-19 bukan cuma merenggut korban jiwa, tetapi juga berimbas pada melambatnya perekonomian global. Kebijakan lockdown maupun sejenisnya untuk memutus rantai penularan berdampak pada menurunnya produktifitas barang dan jasa.

Banyak perusahaan terpaksa memberhentikan pekerjanya atau bahkan menutup beberapa pabrik dan gerai sebagai cara bertahan di tengah ancaman kesehatan.

Editor : Arif Budiwinarto
Artikel Terkait
Health
14 jam lalu

WHO Dukung Indonesia Bikin Obat Herbal Naik Level, Ini Buktinya!

Nasional
6 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Health
19 hari lalu

Kasus Keracunan MBG Bakal Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Nasional
19 hari lalu

Menkes Minta Kasus Keracunan MBG Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal