JENEWA, iNews.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku kewalahan merespons banyaknya kejadian darurat belakangan ini, dari wabah penyakit hingga bencana. Tahun ini semakin banyak keadaan darurat penyakit yang dilaporkan di seluruh dunia.
Selain Covid-19 yang masih berlangsung dan penyakit lainnya, ada pula bencana alam seperti dampak gempa bumi dan badai atau angin topan.
Ketua komite peninjauan tanggap darurat WHO Walid Ammar mengatakan, kondisi ini membuat kesenjangan pendanaan dan staf yang semakin melebar. Pasalnya tuntutan tugas juga semakin tinggi.
"Program-program kewalahan karena permintaan meningkat dengan semakin banyak dan kompleksnya keadaan darurat," katanya, dalam sidang tahunan Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa, Swiss, Selasa (23/5/2023), seperti dikutip dari Reuters.
Laporan komite tanggap darurat WHO mengungkap, sepanjang Maret saja, badan PBB itu merespons 53 keadaan darurat tingkat tinggi. Selain Covid-19, ada pula wabah kolera dan Marburg di Guinea Khatulistiwa dan Tanzania.