Sebelumnya, wabah campak juga sudah terlihat meningkat. Wabah itu menginfeksi hampir 10 juta orang pada 2018 dan membunuh 140.000 di antaranya, yang kebanyakan adalah anak-anak, menurut data WHO.
Untuk difteri, tetanus, dan batuk rejan, data awal untuk empat bulan pertama 2020 menunjukkan penurunan yang terbilang signifikan dalam jumlah anak-anak yang mendapatkan ketiga dosis vaksin DTP yang melindungi mereka, kata laporan itu.
Ini merupakan pertama kalinya dalam 28 tahun dunia melihat penurunan cakupan untuk imunisasi rutin anak. Data 2019 menunjukkan, hampir 14 juta anak di seluruh dunia kehilangan vaksin yang menyelamatkan jiwa. Sebagian besar anak-anak ini tinggal di Afrika dan kemungkinan kurang memiliki akses ke layanan kesehatan lainnya.
Laporan bersama WHO dan UNICEF juga mengungkapkan, program imunisasi sudah mengalami stagnasi atau kemacetan sebelum virus corona baru muncul dan menyebar ke seluruh dunia. Akan tetapi, pandemi Covid-19 sekarang kian memperburuk situasi itu.