WHO Sebut Banyak Negara Akan Revisi Jumlah Kasus Kematian seperti China, Ini Sebabnya

Anton Suhartono
Maria van Kerkhove (Foto: AFP)

Namun, lanjut dia, WHO berusaha mengantisipasi negara lain mengalami kepanikan yang sama seperti terjadi di Wuhan atau China.

“Kami akan mengantisipasi banyak negara berada dalam situasi yang sama di mana mereka harus merevisi kembali catatan dan melihat, ‘Apakah kita sudah mendata semua?’," ujarnya.

Dengan penambahan 1.290 kasus kematian, jumlah korban meninggal di Wuhan menjadi 3.869 orang. Kota pusat wabah Covid-19 itu juga menambah 325 kasus infeksi, sehingga totalnya menjadi 50.333.

Menurut Maria, karena sistem perawatan kesehatan Wuhan padat saat itu, beberapa pasien meninggal di rumah. Bahkan ada kasus kematian di rumah sakit yang tak tercatat.

Hal senada disampaikan direktur kedaruratan WHO Michael Ryan. Dia yakin semua negara akan menghadapi ini.

Namun dia tetap mendesak negara-negara untuk membuat data yang akurat sejak awal. Hal ini akan membantu negara bersangkutan untuk menentukan langkah dan kebijakan selanjutnya.

“Karena itu memungkinkan kita untuk membuat proyeksi maju dengan cara yang jauh lebih akurat,” tuturnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
21 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
1 hari lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Internasional
2 hari lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Internasional
2 hari lalu

China Temukan Harta Karun, Klaim Cadangan Emas Bawah Laut Terbesar di Asia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal