"Pelaku pertama adalah istri pelaku pengeboman di Jolo pada Juni 2019, pelaku kedua adalah istri dari seorang anggota Abu Sayyaf. Kedua pelaku itu diidentifikasi sebagai warga lokal," ujarnya.
Menlu Retno menambahkan otoritas Filipina masih melakukan investigasi dan identifikasi lebih lanjut terkait seragan bom bunuh diri itu.
Dua perwakilan RI di Filipina yakni Kedutaan Besar RI (KBRI) di Manila, dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Davao terus berkoordinasi dengan pemerintah setempat guna memantau perkembangan terkini.