BAGHDAD, iNews.id – Dua perusahaan China bakal membangun 1.000 sekolah di Irak dalam waktu 2 tahun. Rencana itu tertuang dalam kesepakatan yang ditandatangani oleh pejabat negeri 1.001 malam dengan kedua perusahaan tersebut.
“Irak saat ini membutuhkan total 8.000 sekolah untuk mengisi kesenjangan di sektor pendidikan,” kata seorang pejabat Kementerian Perumahan Irak, Hassan Mejaham, seperti dikutip kantor berita resmi negara itu, NINA, Minggu (19/12/2021).
Kesepakatan itu ditandatangani pada Kamis (16/12/2021) lalu di hadapan Perdana Menteri Irak, Mustafa al Kadhimi. Perusahaan pertama, Power China akan membangun 679 sekolah. Sementara, perusahaan lainnya yaitu Sinotech, akan membangu 321 sisanya.
Meskipun kaya akan minyak, Irak telah menderita kehancuran infrastruktur selama beberapa dekade karena perang yang terjadi berkepanjangan dan korupsi endemik di kalangan pemerintahannya.
Menurut kesepakatan dengan Power China dan Sinotech, pembangunan 1.000 sekolah di Irak akan selesai dalam dua tahun. Tahap pertama pembangunan fasilitas pendidikan itu akan dirampungkan setahun setelah pekerjaan dimulai dalam waktu dekat, kata Mejaham.
Dia menuturkan, Irak akan membayar proyek tersebut dengan menggunakan produk minyaknya.
Sementara itu, dalam proyek tahap kedua nanti, Pemerintah Irak bakal meluncurkan pembangunan 3.000 sekolah tambahan. Adapun 4.000 sekolah lagi akan dibangun pada tahap akhir.