"Jika seorang ulama, seorang penatua, seorang pendeta, seorang pastor melihat pelecehan, mereka harus melaporkannya. Seperti halnya polisi, perawat, dan guru juga harus melakukannya," ucapnya.
"Mereka tidak bisa bersembunyi di balik kode suci mereka untuk saling melindungi. Ini adalah zaman feminin ilahi dan tidak ada keilahian dalam melukai anak-anak," sambungnya.
"Tidak ada keilahian dalam memberikan laki-laki akses ke anak-anak untuk viktimisasi sesat, untuk penghancuran hidup mereka. Namun, organisasi yang dikelola pria ini, yang didirikan pria, dan dilindungi pria tidak ingin kita mengacaukan keistimewaan mereka," kata dia, menambahkan.