PORT VILA, iNews.id – Pemerintah Vanuatu dalam waktu dekat bakal membangun serangkaian gedung baru yang didanai oleh China. Langkah itu kemungkinan akan memicu kembali kekhawatiran Barat akan jangkauan pengaruh Beijing di negara kepulauan Pasifik Selatan itu.
AFP melansir, Pemerintah Vanuatu saat ini kekurangan uang untuk pembangunan infrastrukturnya. Karena itulah, mereka menyambut baik bantuan China.
Kemarin, pada upacara serah terima resmi proyek yang pendanaannya disponsori China Aid tersebut, Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai mengumumkan pembukaan istana kepresidenan baru di negara itu. Proyek pembangunan pusat pemertintahan tersebut juga mencakup pembangunan gedung kementerian keuangan baru dan renovasi kantor Departemen Luar Negeri Vanuatu, menurut Kedutaan China dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa (2/7/2024).
Lembaga think tank Lowy Institute Australia memperkirakan China telah menghabiskan lebih dari 21 juta dolar AS (lebih dari Rp344,2 miliar untuk kurs hari ini) untuk pembangunan berbagai gedung di Vanuatu. Jumlah itu terbilang signifikan untuk sebuah proyek bantuan di negara berkembang yang berpenduduk kurang dari 300.000 jiwa itu.
Kedutaan Besar China menyatakan, proyek tersebut telah menghadiahkan Vanuatu sebuah bangunan penting lainnya, yaitu Istana Kepresidenan. Proyek itu sekaligus melambangkan “tonggak sejarah” baru dalam hubungan kedua negara yang semakin hangat.