Delegasi China menyerahkan kepada Salwai sebuah kunci emas baru berukuran besar—dihiasi dengan tulisan “China Aid”—sebagai tanda diresmikannya proyek itu.
Media lokal melaporkan bahwa ratusan pegawai negeri akan bekerja, tanpa biaya sewa, di dalam gedung-gedung baru.
Dilansir dari laman Vanuatu Daily Post, Istana Kepresidenan baru itu memiliki luas bangunan 2.740 meter persegi dan mampu menampung 400 pegawai.
Vanuatu mempunyai banyak utang kepada China. Sekitar 40 persen utang luar negerinya berasal dari bank Exim China, menurut Lowy Institute.
China telah mendanai sejumlah besar perbaikan infrastruktur besar-besaran di seluruh kepulauan itu. Sebagian kalangan melihat itu sebagai bagian dari perebutan pengaruh yang semakin intensif yang mempertemukan Beijing dengan negara-negara Barat di Pasifik.
Namun, ada juga kekhawatiran di kalangan kritikus bahwa Vanuatu dan negara-negara Pasifik lainnya seperti Tonga dan Kepulauan Solomon semakin rentan terhadap “diplomasi perangkap utang” yang dijalankan China.