LONDON, iNews.id - Pria asal Inggris, Mark Boyle, dijuluki The Moneyless Man karena hidup tanpa uang sepeser pun. Dia tak menggunakan uang sejak 2008 sampai saat ini, menjalani gaya hidup seadanya. Untuk menyesuaikan dengan prinsipnya, Boyle menghindari teknologi dan menerapkan hidup alami.
Boyle bukan orang tak berpendidikan, justru mengenyam pendidikan tinggi. Setelah lulus kuliah dengan gelar bisnis dan ekonomi, Boyle mendapat pekerjaan bergaji tinggi di sebuah perusahaan makanan organik di Bristol, Inggris.
Namun semuanya berubah pada 2007. Itu bermula dari ngobrol-ngobrol bersama sahabatnya sambil menikmati segelas Merlot. Mereka mendiskusikan permasalahan dunia beserta cara terbaik mengatasinya agar bisa tampil beda. Saat itu dia menyadari uang adalah akar dari masalah. Dia pun terkenang dengan pernyataan Rajiv Gandhi, "Jadilah perubahan yang ingin Anda lihat di dunia".
"Saya tersadar, akar dari semua ini adalah uang, yang membuat semacam putusnya kita dengan tindakan kita, apakah itu melalui sweatshop, industri pertanian, atau perang, jadi saya memutuskan untuk melihat apakah hal itu mungkin dilakukan," ujarnya, dalam wawancara dengan CNN.
Setelah itu Boyle menjual rumah kapalnya yang mewah, kemudian pindah ke karavan tua hasil sumbangan seseorang. Sejak itu dia memulai kehidupan baru yang bebas dari uang.
Beberapa bulan pertama terasa berat karena dia harus beradaptasi dengan ketidaknyamanan, berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Setiap pogi Boyle tak bisa lagi menyeruput secangkir kopi. Semua kebutuhan dia usahakan dari alam secara gratis, termasuk makan.
“Jika Anda memikirkan betapa mengganggunya saat Anda baru saja pindah rumah atau berganti pekerjaan, bayangkan mengubah segalanya sekaligus. Namun setelah beberapa bulan, segalanya menjadi sangat mudah, semua rutinitas saya berhasil,” tuturnya.
Gaya hidup Boyle yang bebas uang menjadi viral begitu dia meluncurkan bukunya, The Moneyless Man. Isinya menjelaskan secara rinci tentang tantangan yang dia hadapi ketika melakukan transisi, mencari solusi praktis, serta filosofi yang mendorongnya untuk melakukan perubahan drastis dalam hidupnya.