AMMAN, iNews.id – Keanggotaan Suriah di Liga Arab dapat dipulihkan dalam waktu dekat. Akan tetapi, banyak tantangan yang masih terbentang dalam penyelesaian konflik negara itu yang telah berlangsung lebih dari satu dekade.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, pada Jumat (5/5/2023). Menurut dia, Suriah memiliki cukup suara di antara 22 anggota kelompok itu untuk mendapatkan kembali kursinya di Liga Arab.
“Kembalinya (Suriah) ke liga ini akan terjadi. Secara simbolis itu akan menjadi penting tetapi ... itu hanya permulaan yang sangat sederhana dari apa yang akan menjadi proses yang sangat panjang dan sulit serta menantang, mengingat kompleksitas krisis setelah 12 tahun konflik,” kata Safadi kepada CNN.
Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah sejak 2011 menyusul tindakan represif Presiden Bashar al-Assad terhadap pemberontakan yang telah berkembang menjadi perang saudara di negara itu.
Seorang juru bicara Liga Arab mengatakan pada Kamis (4/5/2023) bahwa para menteri Arab akan bertemu di Kairo, Mesir, pada Minggu (7/5/2023). Agenda pertemuan itu adalah membahas masalah Suriah di tengah dorongan negara-negara Timur Tengan untuk menormalisasi hubungan dengan Assad.
Beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Mesir baru-baru ini terlibat kembali dengan Suriah melalui kunjungan dan pertemuan tingkat tinggi. Kendati demikian, beberapa negara lainnya, termasuk Qatar, tetap menentang normalisasi penuh tanpa solusi politik untuk konflik Suriah.