"Zelensky bisa melakukan perjalanan dengan baik ke seluruh negerinya, tetapi dia tidak bisa datang ke sini. Jika tidak bisa datang, itu berarti Anda mengirim perwakilan untuk berbicara di Majelis Umum," kata Nebenzia, dikutip dari Reuters, Kamis (15/9/2022).
Dia menegaskan pidato melalui video merupakan pelanggaran aturan yang ditetapkan bagi semua anggota.
"Ini adalah pelanggaran. Tentu saja, kami tidak akan mendukung keputusan ini," ujarnya.
Sepekan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu, Majelis Umum PBB menggelar sidang darurat. Hampir tiga perempat anggota Majelis Umum setuju untuk menegur Rusia serta menuntut agar menarik pasukannya. Tiga pekan kemudian Majelis kembali mengecam Rusia karena menciptakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Ukraina.