KIEV, iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak tawaran Rusia untuk menyepakati gencatan senjata selama perayaan Natal Kristen Ortodoks. Kristen Ortodoks Rusia baru merayakan Natal pada 7 Januari mendatang.
Menurut Zelensky, tawaran itu hanya tipuan untuk menghambat kemajuan yang dicapai tentara Ukraina dalam perang, terutama di Donbass.
Zelensky mengklaim, Rusia berulang kali menolak proposal perdamaian yang diajukan pemerintahannya. Perang, lanjut dia, baru bisa berakhir begitu pasukan Rusia angkat kaki dari seluruh wilayah Ukraina.
"Mereka sekarang ingin menggunakan Natal sebagai kedok, meski sebentar, untuk menghentikan kemajuan para prajurit kita di Donbass serta mengirim peralatan, amunisi, dan pasukan mobilisasi lebih dekat ke posisi kita," kata Zelensky, dalam pesan video yang dirilis Kamis (5/1/2023) malam, seperti dikutip dari Reuters.
Berbeda dengan umat Kristiani lainnya, Gereja Ortodoks Rusia baru akan merayakan Natal pada 7 Januari. Sebelumnya, Gereja Ortodoks di Ukraina telah independen dan terlepas daari Moskow sejak 2019. Mereka juga menolak setiao kepada patriark Moskow.