Dia menuturkan, titk kerusakan di Desa Sumberurip, Bantarjaya, Karangharja, Sumberreja, Sumbersari, Karanghaur, Kertasari dan Kertajaya. Delapan titik itu, kata dia telah dilaporkan keBalai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) Kementerian PUPR selaku pengelola yang bertanggung jawab untuk Sungai Citarum.
”Jadi 37 titik kerusakan itu debit air Sungai Citarum tinggi saat musim hujan 2020 dan 2021,” tuturnya.
Dia berharap perbaikan segera dilakukan secara permanen karena semua titik tanggul rusak dalam kondisi kritis.”Harus menyeluruh, karena khawatir jika tidak segera diperbaiki saat musim hujan bakal jebo," katanya.