Amriadi melihat perkara tersebut belum terungkap sepenuhnya. Pasalnya banyak oknum pegawai di Ancol yang diketahui melihat penganiayaan terhadap korban dan membiarkan hal itu terjadi.
"Ada salah satu pelaku masih DPO hingga proses persidangan ini. Kami kecewa dengan keputusan dan proses. Banyak kejanggalan, mereka sangat sadis. Mereka meneteskan plastik sampai 40 persen ke punggung, diteteskan pakai api. Dari segi pemukulan bukan 4 orang saja tapi lebih," kata Amriadi.
Dia meminta kepolisian menelusuri lebih lanjut terkait dugaan tersebut. Hal itu untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban.
"Kami memohon kepada Bapak Kapolri untuk mengusut kasus ini lebih tegas dan adil bagi keluarga almarhum. Almarhum melakukan kegiatan di situ, dia masuk menggunakan tiket, bersama UMKM ada senggolan, sehingga mereka ada gesekan. Dibawa dengan mobil karena rencananya mau dibuang, karena berpapasan dengan orang sehingga tidak sempat terbuang," tambahnya.