2. Memiliki kedekatan dengan Santoso
Ali Kalora adalah salah satu pengikut setia pentolan MIT yakni Abu Wardah Asy Ayarqi alias Santoso. Pada 18 Juli 2016, Santoso tewas dalam baku-tembak dengan Satgas Operasi Tinombala bentukan Polda Sulteng di pedalaman Poso. Setelah itu, kepemimpinan MIT diteruskan oleh Basri.
Namun, pada 14 September 2016 Basri ditangkap. Jejak rekam Ali bersama MIT sudah cukup lama. Ali sudah mengikuti Santoso menebar teror sejak 2011. Bahkan, dia menjadi salah satu orang kepercayaan Santoso. Faktor kedekatannya dengan Santoso membuat dia diangkat menjadi pemimpin MIT.
3. Bersembunyi di hutan belantara
Kemampuan Ali dalam mengenal medan gerilya membuat dia diangkat menjadi pemimpin. Ali disebut bersembunyi di hutan belantara di pegunungan yang ada di sekitar wilayah Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng bersama dengan sisa kelompok MIT. Ali adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.