Hasil penyelidikan, polisi pun berhasil menangkap ketiga pelaku dengan barang bukti rekaman CCTV dan senjata tajam. Kepada polisi, aksi itu dilakukan untuk mencari eksistensi kelompoknya.
"Mereka ini melihat di media sosial dimana ada gerombolan pemuda yang eksis. Lokasinya mereka (musuhnya) dishare dan didatangi secara langsung untuk menantang untuk berkelahi," ungkapnya.
Atas perbuatannya, ketiga pemuda itu dijerat dengan Pasal 2 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dan Pasal 335 Ayat 1 KUHP. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kelompok para pelaku.
"Dilihat historinya diduga (beraksi) tidak kali ini saja. Tapi masih didalami," katanya.