Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyampaikan, dalam rapat raksasa tersebut, sebanyak 300.000 dari total penduduk Jakarta saat itu mencapai 623.000, berkumpul di Lapangan Ikada untuk membangkitkan kekuatan rakyat setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
"Pekik merdeka atau mati menggelora di antara ratusan ribu orang. Bisa dibayangkan betapa menggugahnya peristiwa itu. Di sanalah kemudian rentetan ini menjadi peristiwa luar biasa bersejarah," katanya.
Berkumpulnya ratusan ribu orang saat itu, lanjut dia bukan hanya menginginkan kemerdekaan dari tangan kolonialisme, tapi juga kemerdekaan untuk keadilan sosial. Kini setelah 76 tahun, lanjut dia, keadilan sosial masih terus berproses dan harus dituntaskan.
"Kita di Jakarta memiliki tanggung jawab ekstra karena di sini pusat perekonomian, pemerintahan, kegiatan budaya, sosial, semua aktivitas bermuara di sini. Mari kita sama-sama teruskan," ucap.