JAKARTA, iNews.id - Perubahan iklim ekstrem menjadi perhatian dunia tak terkecuali Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia beberapa kali merasakan dampak perubahan iklim ekstrem.
Oleh sebab itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyerukan aksi tanggap iklim. Sebab perubahan iklim memberi dampak yang nyata seperti banjir Jakarta pada 1 Januari 2020 dan kekeringan di Tanah Abang, Jakarta Pusat pada tahun 2018.
"Pemprov DKI Jakarta terus berupaya berperan mengatasi dampak perubahan iklim," ucap Anies melalui laman Instagram @aniesbaswedan, Kamis (18/3/2021).
Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta menargetkan 30 persen reduksi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2020. Adapun target per sektor seperti 29 persen transportasi, 28 persen energi, 17 persen komersial, 15 persen rumah tangga, 8 persen limbah padat, 2 persen ruang terbuka hijau, dan 1 persen limbah cair.