Menurutnya, para remaja itu ingin adu jago antarsesama geng. Banyak juga warga biasa yang menjadi korban.
Dia menilai, perilaku sadisme sering mereka perlihatkan hanya untuk bersenang-senang dan memacu adrenalin. Para anggota geng remaja itu meski bengis, namun saat ditangkap menangis.
"Kelompok remaja ini juga kerap melaksanakan aksi konvoi bermotor sambil menenteng sajam untuk melukai masyarakat secara acak di jalanan. Sasarannya random (acak), siapa saja," ucapnya.