Dia menuturkan, munculnya kasus positif Covid-19 di kawasan tersebut ditengarai karena aktivitas mudik. Ada sebagian mudik, para pedagang yang saling menularkan satu sama lain karena di sini kampung padat," tuturnya.
Menurutnya, temuan kasus itu, warga setempat kemudian menerapkan penguncian wilayah skala mikro.
"Sebutannya micro lockdown, makanya semua di-tracing (lacak), memisahkan orang sakit dan orang sehat, dipisahkan. Yang sehat aktivitasnya dijaga, mereka tetap cek suhu tubuh di kampungnya," ucapnya.